Banda Aceh Cyber City Islami

Kemajuan teknologi di bidang informatika bak air yang terus mengalir Tak ada yang bisa membendung, tak ada juga yang mampu menghalangi. Semua terhidang di depan mata, tinggal mulut membuka dan segala informasi yang diinginkan baik sisi positif ataupun negatif masuk bak meneguk air selagi haus dipadang pasir.

“Kemajuan teknologi informatika ini tepatnya internet ibarat dua mata pisau, tinggal mana yang digunakan”, kata Mustanir, Dekan FMIPA Unsyiah.



Banda Aceh sebagai Kota Cyber sudah dicanangkan oleh Kepala BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) di Taman Sari Banda Aceh, tanggal 6 Desember 2010, bertepatan pada peresmian Gedung Walikota Banda Aceh.

Wacana digulirkan jauh sebelum pencanangan, “Masyarakat sudah familiar dengan IT. Kota dipenuhi jaring teknologi informasi dan merambah ke warung-warung kopi di Banda Aceh,” jelas Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kantor Walikota Banda Aceh, Drs Mahdi.

Menurutnya, sebelum pencanangan, Walikota Banda Aceh sudah menyediakan wife gratis di Taman Sari untuk memudahkan akses internet ke masyarakat. “Informasi teknologi di Banda Aceh tidak boleh terputuskan, dalam hal ini kami bekerja sama dengan Telkom agar terwujudnya Banda Aceh sebagai cyber city. Sisi negatif yang menyerta seperti situs porno pihak Pemkot pun akan mengantisipasi atau memblokir,” tambah Mahdi.

Senada dengan Mahdi, Dr Taufik Fuadi Abidin M Tech, selaku Ketua Prodi Informatika FMIPA Unsyiah menyatakan lembaganya masih mencari konsep cyber city. Pihaknya pun turut dilibatkan dalam ajang Focus Group Discution yang dilaksanakan Pemkot Banda Aceh.

Menurut Taufik, kota yang memiliki akses internet cepat dan murah tanpa disadari dapat beresiko positif dan negatif. Karenanya perlu adanya filter saat akses negatif digunakan. Cina sebagai salah satu negara pengakses jejaring terbesar dunia, namun negara tersebut mampu memblokir situs-situs negatif perusak moral generasi muda.

Sedangkan pemerhati perkembangan Kota Cimahi Cyber, Fajar mengatakan, konsep cyber city dibutuhkan infrastruktur guna membangun jejaring antarmasyarakat. Potensi yang ada dapat dikembangkan melalui jalur Bisnis Teknologi. Konsep ini sebenarnya berasal dari kota kecil di Amerika Serikat, Silicon Valley. Cyber city tidak harus selalu merujuk kepada penggunaan Bandwidth Internet yang besar, tetapi lebih konsen terhadap bandwidth Intranet yang besar sehingga akan terbentuk sebuah MAN (Metro Area Network) yang bisa digunakan untuk pengembangan suatu sistem dalam konsep Jarak Jauh tetapi antar masyarakat diKota tersebut.

Masih Menurut Fajar, sebuah cyber city adalah sebuah kota yang berfungsi untuk memproduksi konsen atau isi dari sebuah infrastruktur, sehingga harus mampu membentuk sebuah kelompok riset untuk mengembangkan content lokal dan massal seperti halnya Google, Yahoo!, oracle, face book dsb. Serta dapat mampu mengembangkan suatu perangkat hardware atau perangkat keras untuk menanggulangi penggunaan software.

Dalam rangka mencanangkan visit Banda Aceh ikut juga dihidupkan water foam, yang meliputi pusat Kota Banda Aceh sampai ke Lambaro Aceh besar. Saat ini yang sudah berjalan sampai di dermaga politeknik, sebagai sarana rekreasi disamping menghindari kemacetan.

Penulis : reph ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Banda Aceh Cyber City Islami ini dipublish oleh reph pada hari Kamis, 19 Mei 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 4 komentar: di postingan Banda Aceh Cyber City Islami
 

4 komentar:

  1. wah ilustrasi saya masuk dmn-dmn ternyata :D

    BalasHapus
  2. hahaha...

    abizz harus ngebut om..
    bentar lg dah bisa kumpul.. mana nggak tau isi ape lagi ni.. heee...

    BalasHapus
  3. wkwkwk. bisa aja emang ngebut mau kemana tuh?

    BalasHapus
  4. mau ikotan lomba blog di visit banda aceh ntu om..
    tapi udah telat ni daftar nyaa.. hukss

    BalasHapus